Dini hari tadi hujan deras mengguyur Jogja, dari sekitar jam 4 pagi sampai sekitar jam 10:30 menjelang siang. Perut rasanya lapar sekali karena tidak bisa cari makan di tempat biasa. Gerimis tipis bahkan masih saja turun ketika aku ke luar gerbang indekos menuju warung padang di Jalan Parangtritis.
Penghuni indekos masih saja jarang terlihat, baru-baru ini beberapa kali aku berpapasan dengan anak laki-laki yang masih SMA. Aku pikir luar biasa sekali anak SMA tinggal di indekos seperti ini. Orang tuanya mungkin berada, karena untuk indekos saja di sini sudah satu juta setengah per bulannya. Terkadang aku melihatnya datang dan pergi dengan motor kopling bersuara cempreng, lebih mirip motor modifikasi yang entah bagian mana saja yang masih asli. Celananya bergaya pensil, alias makin mengecil semakin ke ujung kaki. Tangan kanannya sibuk memegang handphone sementara asap mengepul dari tangan kirinya yang menjepit sebatang rokok.